Jumat, 12 April 2013

Nasib sang "Nenek tukang urut"

(Manusia dan Penderitaan)

Menikmati hari tua tentunya memang indah bila yang merasakan dari kalangan berkecukupan apa lagi menegah ke atas. Tidak perlu bekerja lagi, tidak perlu capek-capek lagi intinya hanya tinggal menikmati hari tuanya saja bermain dengan cucu-cucu dari anak-anak mereka.
    
Namun, sungguh ironis rasanya bila melihat orang tua yang seharusnya bisa menikmati hari tuanya masih saja harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kemana anak-anaknya? Apakah nenek itu benar-benar hidup sebatang kara sehingga masih harus membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari? Ternyata tidak, nenek ini masih tinggal bersama dengan anak dan menantunya. Tapi mengapa nenek ini masih harus bekerja.
     
Kisah ini saya tuangkan dari apa yang pernah saya temui dalam kehidupan nyata. Nenek yang berprofesi tukang urut ini masih harus bekerja untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, karena apa? Karena menantunya yang bersikap tidak baik, tidak pernah mengurusnya ketika anak dari nenek ini atau suami dari menantunya itu sedang tidak berada dirumah. Sehingga nenek berkata hidup merupakan perjalanan yang harus dijalani, usia tua tidak menjadi kendala jika Allah masih memberi hidayah tenaga untuk mencari nafkah hidup asal jangan menengadahkan tangan, padahal kita masih mampu bekerja.
    
Orang setua itu sudah selayaknya mendapatkan kenyamanan dalam hidup, menikmati masa-masa tua yang seharusnya tidak memikirkan lagi susahnya mencari uang, dan mendapatkan kasih sayang dari keluarga di sekitarnya.

http://diliputnews.com/read/14427/di-usia-senja-masih-banting-tulang.html

Keindahan Wisata Alam yang Tak Terhingga

(Manusia dan Keindahan)


Indonesia, indonesia, indonesia. Bila kita mendengar nama negara yang satu ini dapat terlintas suatu negara yang indah nan elok. Negara yang kaya akan tempat wisata dan pemandangan alam, negara yang memiliki potensi untuk memikat para wisatawan baik wisatawan lokal maupun dari mancanegara.
     
Dari sabang sampai merauke terdapat banyak tempat-tempat wisata yang indah di negara kita ini. Selain dapat berguna untuk alternative melepaskan penat dari berbagai aktifitas kita sehari-hari, tempat wisata ini juga dapat memanjakan mata kita dengan pemandangannya yang indah dan juga udaranya yang sejuk.
    
Namun seperti yang kita ketahui, di tempat-tempat wisata ini masih saja terlihat banyak sampah-sampah dan coretan-coretan dimana-mana hasil dari tangan-tangan usil yang tidak memiliki rasa tanggung jawab. Meskipun terdapat dinas kebersihan namun hal itu tetap saja tidak berpengaruh besar karena kurangnya kesadaran dari masing-masing individu untuk menjaga kebersihan dan merawat fasilitas yang ada.
    
            "Jangan hanya bergantung pada petugas kebersihan. Kita bisa berkaca pada Bali. Para pelaku wisata sangat menjaga detail penunjang kenyamanan. Salah satunya adalah kebersihan," kata Kepala Dinas Pariwisata DIY, Tazbir, Kamis (18/4/2013).

Maka dari itu sudah sepatutnya kita semua sebagai insan manusia yang diberikan akal dan pikiran untuk lebih mendalami lagi rasa kesadaran guna saling menjaga, terutama untuk menjaga kebersihan karena apabila kebersihan sudah terjaga maka akan timbul keindahan.

http://jogja.tribunnews.com/2013/04/18/dinas-pariwisata-diy-terus-sosialisasikan-sadar-wisata/

Keadilan adalah Hak Setiap Orang

(Manusia dan Keadilan)


Sebagai rakyat dari sebuah negara pastinya menginginkan suatu keadilan untuk dirinya. bagaimana tidak, dinegara kita ini disebut-sebut sebagai negara hukum namun masih saja terdapat ketidakadilan dimana-mana. Jabatan dan materi masih selalu memegang peranan penting untuk mengendalikan sebuah keadilan.

Di Indonesia sendiri memiliki HAM (Hak Asasi Manusia) yang sangat dijunjung tinggi, seperti yang tertulis pada pasal 28 dalam Undang – Undang Dasar (UUD) yang berbunyi:
Pasal 28D ayat :
(1)        Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum.
(2)        Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil
            dan layak dalam hubungan kerja.
(3)        Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.
(4)        Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.
Selain dalam UUD keadilan juga terdapat dalam dasar Negara Indonesia dalam sila ke-5 yang berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”

            "Dimanakah letak keadilan itu?" Seperti yang sudah pernah kita saksikan di layar kaca belum lama ini tentang pemberitaan kasus seorang anak pejabat yang menghilangkan nyawa seseorang dapat bebas dengan begitu saja dari jeratan hukum yang berlaku, sedangkan di lain kasus terdapat anak dari seorang rakyat biasa yang terlibat perkelahian yang tanpa menghilangkan nyawa seseorang justru di jerat dengan hukum.
    
"Apakah ini semua terlihat adil?", "Pantaskah keadilan itu di pandang dari derajat seseorang?", "Dimana hati nurani penegak hukum negara ini?". Hukum di negara Indonesia ini bisa di ibaratkan dengan sebilah pisau yang dapat di asumsikan "Tajam di bawah, Tumpul di atas". Keadilan itu harus kita perjuangkan baik dengan meminta bantuan lembaga bantuan hukum ataupun mengadukannya langsung ke orang nomor satu di Indonesia yang berada di Istana Negara.
    
Dari fenomena ini sesungguh sangat memprihatinkan dan ironis rasanya untuk menjadi konsumsi masyarakat serta sudah sepantasnya hal ini mendapat sorotan khusus untuk segera di benahi agar tidak berkepanjangan khususnya ini menjadi PR (pekerjaan rumah) para petinggi negara.

http://hairararara.blogspot.com/2012/04/keadilan-di-indonesia.html

Rabu, 03 April 2013

Kasih Sayang Tidak Terbatas Usia

(Manusia dan Cinta Kasih)


Sudah hakikatnya semua manusia terlahir ke dunia ini dengan memiliki akal fikir, rasa kasih sayang serta budi pekerti. Budaya di masyarakat kita yang masih diwarnai warisan norma-norma yang cenderung konservatif tidak semuanya harus dianggap mutlak dan harus tetap berlaku dimasa sekarang ini. Perbedaan masa dan rentang waktu serta perubahan iklim budaya sebenarnya juga tidak perlu ditolak selama masih dalam batas kewajaran tata nilai agama. Soal pernikahan misalnya, para orang tua selalu beranggapan bahwa dengan alasan kedewasaan, kebijaksanaan dan juga soal kepatuhan seorang istri terhadap suami, maka calon suami haruslah lebih tua usianya dari calon istrinya. Oleh karena itu tidaklah mengherankan jika kemudian diketahui usia pasangan orang-orang tua terdahulu sering kali terpaut jauh antara suami dan istri..
           
Kebiasaan itu berlangsung secara turun temurun mengikuti orang tuanya, namun seperti yang kita ketahui zaman telah berubah dan aturan-aturan yang berlaku pun mulai bergeser meski juga tidak menyalahi norma yang tetap dianggap baku. Mulailah kemudian trend yang berkembang adalah pernikahan dengan usia yang relatif sama. Sementara disisi lain, tidak sedikit ditemui pasangan-pasangan yang tidak mempedulikan faktor usia tersebut apalagi untuk kalangan artis.
           
Seperti layaknya sosok pedoman untuk masyarakat, ada beberapa selebritis tanah air kita yang memilih menjalani suatu hubungan percintaan dengan wanita yang lebih tua dari usianya. Hal ini menjadi semakin lumrah saja untuk dilakukan oleh setiap orang, memang kalau sudah bicara soal perasaan itu sudah sangat privacy sehingga menjadi hak setiap orang yang merasakan dan menjalaninya.

Memang indah rasanya bila seseorang sudah merasakan yang namanya jatuh cinta. Ketika ada orang lain yang mencibir, tetap saja tidak akan berpengaruh dengan hubungan yang sedang dijalani. Oleh sebab itu kita harus dapat menerima pilihan yang sudah di ambil oleh orang lain dan janganlah mempermasalahkannya karena setiap orang memiliki hak masing-masing di karena kan mereka sendiri yang merasakan dan menjalaninya.

Setiap orang memiliki hak untuk memilih pasangan hidup, hal ini di karenakan perasaan kasih sayang itu tidak pernah mengenal tempat, latar belakang, dan batasan usia. Semakin banyak kesamaan yang Anda miliki dan semakin tinggi komitmen yang Anda sepakati, semakin besar pula peluang yang Anda miliki untuk bisa mempertahankan hubungan itu. Jadi, kenapa tidak?.

www.eramuslim.com
A.C. Milan